MEMAHAMI
FILSAFAT ORANG JAHAT
Oleh:
Indah Pertiwi (P.Mat A_14709251002)
(Terinspirasi
oleh perkuliahan Filsafat Ilmu Bersama Prof. Dr. Marsigit,M.A
pada
hari Kamis, 17 Oktober 2014)
Filsafat
itu berada diluar pikiran. Emanuel Kant mengatakan jikalau engkau ingin
memahami dunia tengoklah pada pikiranmu sendiri. Artinya yang diluar pikiran itu
isomorfik. Apa yang ada diluar pikiran itu harus isomorfis dg pikiran kita. Apa
yang kita pikirkan dapat dikatakan isomorfis jika dapat dipetakan. Berbeda halnya
dengan partai politik, partai politik tidak cukup hanya di dalam dirimu sendiri
namun harus bekerja sama dengan anggota yang lain. Sebagai contoh adalah ketua
harus bekerjasama denga sekretaris, bendahara dan anggota-anggota yang lainnya.
Namun jika ingin berfilsafat cukup secara mandiri/subjektif/individu.
Setiap
orang berhak dan bisa berfilsafat. Apapun kondisi seseorang, apakah baik apakah
jahat apakah kaya apakah miskin apakah salah apakah benar. Jahat disatu sisi
bersama dengan salah bersama-sama dengan tidak baik bersama-sama dengan
negatif. Sedangkan lawan dari jahat yaitu orang yang baik. Baik itu positif,
benar, surga. Jadi karena filsafat itu bersifat pribadi maka dirimu bisa menjadi
diri yang baik atau jahat. Filsafat bisa menjadi milik orang baik bisa menjadi
milik orang jahat. Sebagai cotoh adalah Astina dan Pandhawa. Astina memiliki
sifat jahat dan Pandhawa memiliki sifat baik. Maka Astina dan Pandhawa
mempunyai filsafat. Jadi sebuah kewajaran jika manusia ada baik dan ada buruk
karena sudah kodratnya memiliki filsafat.
Mengapa
seseorang itu bisa dianggap jahat? Apakah ciri-cirinya? Dalam filsafat, orang
jahat adalah orang yang tidak sehat dan orang baik adalah orang yang sehat.
Orang yang jahat itu dis-harmoni dan orang yang sehat itu harmoni. Harmoni
berarti sensitif terhadap ruang dan waktu. Sehingga berfilsafat adalah untuk
mencari harmoni yaitu kesempurnaan hidup walaupun tidak akan pernah bisa
mencapai kesempurnaan hidup. Manusia diciptakan paling sempurna dalam
ketidaksempurnaan. Namun, karena ketidaksempurnaan itu manusia bisa lebih
mengerti hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar